:: twing..twing ::

Wednesday, June 16, 2010

Setiap manusia itu mempunyai sikap ... baik itu sikap positif maupun sikap negatif . Kali ini mungkin saya akan menceritakan sikap saya tersebut.

Mungkin dari sisi negatif, saya ini termasuk orang yang egois, keras kepala -karena apa yang saya mau, saya pasti akan mengejarnya untuk saya dapatkan-,,

Selain itu saya juga sensitif - kenapa dibilang sensitif? karena sedikit saja saya tersinggung, pasti saya akan merasakannya hingga saya larut dalam suasana sedih dan selalu terfikir sebelum semua kelar,,, Sedangkan dari sisi positif, saya ini termasuk orang yang natural, apa adanya, setia kawan - karena saya tidak akan menghianati suatu hubungan pertemanan- ..

Namun dari semua kebaikan dan keburukan yang ada dalam diri saya , patut saya jadikan sebagai cermin dan mungkin dari sisi negatif saya, saya berusaha untuk bisa merubahnya menjadi lebih baik. Dan dari segi positifnya, saya akan mempertahankannya dan menjadi suatu cerminan agar saya menjadi lebih baik, atau bahkan menjadi yang terbaik .

kemampuan dalam mengelola waktu

Semua orang memiliki jumlah waktu yang sama setiap harinya. Dalam satu minggu kita menghabiskan 168 jam. Setengah dari waktu yang kita gunakan habis karena empat hal, yaitu: tidur, makan, bergaul dan hubungan interpersonal.

Sering kali ditemui bahwa banyak mahasiswa yang masih belum dapat mengatur waktu dengan cara efisien sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal yang tentunya sangat penuh dengan aktivitas dan juga kegiatan belajar.

Masalah yang muncul dalam mengatur waktu adalah jika setiap hari kita memiliki kegiatan dan sulit untuk dikontrol, maka masalah akan muncul. Masalah yang muncul tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, melenceng, tidak konsisten, tidak ada tujuan, dan kurang efektif dalam menggunakan waktu. Akan sangat membantu jika kita menuliskan beberapa masalah yang muncul dalam pengaturan waktu.

Ada beberapa tips atau strategi yang dapat membantu mahasiswa dalam mengatur waktunya agar lebih berhasil dalam belajar dan beraktivitas:
1) Perhatikan kapan waktu luang yang dimiliki. Waktu luang yang dimaksud adalah waktu yang membebaskan kita dari segala aktivitas kuliah, kursus atau kegiatan lainnya.
2) Perhatikan kondisi kita yang paling fit untuk belajar, misal dimalam hari atau dini hari.
3) Buatlah jadwal untuk mengatur waktu belajar dan juga akitivitas yang akan dilakukan. Idelanya, waktu untuk belajar adalah 50 menit ditambah waktu istirahat. Buat variasi dalam belajar, misal ganti lokasi belajar atau ajak teman untuk belajar.
4) Jagalah motivasi belajar dengan cara membuat target.
5) Perhatikan kondisi tubuh. Kesehatan adalah segalanya. Karena itu, dalam membuat jadwal masukkan juga waktu istirahat.
6) Saat belajar tidak selalu harus melakukan tugas. Buatlah waktu untuk membaca materi pelajaran dua kali. Pertama, sebelum memulai kuliah (masuk kuliah) dan kedua setelah kuliah. Hal tersebut akan membantu ingatan jangka panjang.
7) Setelah melakukan semua kegitan, maka sisakan waktu lima menit untuk mengevaluasi kegiatan Anda. Apakah sudah dijalankan sesuai jadwal atau sebaliknya.

Thursday, June 10, 2010

Ada kalanya juga kita mendapatkan kritik dari orang lain . Kritik dari orang, ada yang membangun tetapi ada juga yang membuat kita merasa tidak nyaman . Namun semua itu harus kita terima..Kita perlu mengintropeksi diri agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam diri kita.
Intropeksi diri dalam menerima kritikan dari orang lain dapat kita lakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

1.Perenungan, minimal dengan merenung kita dapat mengetahui apa yang kurang dalam diri kita
2.Mengingat komentar-komentar dari orang lain tentang diri kita
3.Kemudian kita perbaiki kekurangan -kekurangan pada diri kita

Cara Mengkritik Orang Lain ..

Kritik sering kali meninggalkan rasa tidak enak, baik pada si pemberi kritik ataupun penerimanya, Itu sebabnya, kritik harus disampaikan dengan cara efektif agar tidak menjadi ajang pelampiasan ego si pengritik, atau malah melukai perasaan si penerima kritik.
Seni penyampaian kritik yang benar hendaknya berupa kritik membangun untuk menolong orang yang dikritik melakukan tugas dengan lebih baik. Ada delapan hal yang harus diperhatikan saat menyampaikan kritik.

  1. Berdua Saja

    Hindarkan mengritik seseorang di depan umum. Bahkan, usahakan tidak mengatakan kritikan tersebut bila ada satu saja orang lain di sekitar situ yang mungkin bisa mendengarnya. Karena, hal itu bisa melukai ego orang yang Anda kritik. Padahal, kalau Anda ingin kritikan itu berhasil, jangan membuat ego orang yang Anda kritik melawan. Prinsipnya, kritiklah seseorang di punggung umum, dan sampaikan pujian di muka umum.

  2. Awali dengan Pujian

    Kata-kata manis dalam bentuk pujian mempunyai pengaruh dalam menciptakan suasana yang bersahabat. Ini akan membuat orang yang akan dikritik merasa senang dan mengendorkan pertahanan dirinya. Pujian membuka pikiran orang terhadap kritik yang diberikan.

  3. Nothing’s Personal

    Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya. Dengan begitu, Anda tak hanya menjaga perasaan orang yang Anda kritik, tapi juga menyelamatkan egonya. Selain mengarahkan kritik Anda pada perbuatannya, pada saat yang sama Anda bisa memberi pujian dan menguatkan egonya. Anda bisa mengatakan, “Saya tahu dari pengalaman yang lalu bahwa kesalahan ini tidak biasa terjadi pada diri Anda:”

  4. Berikan Jawabannya

    Ketika Anda memberi tahu orang lain tentang kesalahannya, Anda pun berkewajiban memberi tahu cara melakukan yang benar. Penekanan dari kritik Anda sesungguhnya bukan pada kesalahannya, tapi pada cara memperbaikinya dan menghindari kesalahan itu terulang kembali. Salah satu keluhan terbesar dari orang yang dikritik adalah “Saya tidak tahu apa yang diharapkan dari saya.”

  5. Jangan Menuntut

    Anda akan mendapat kerja sama lebih besar dengan cara meminta daripada menuntut orang yang Anda kritik. Kalimat, ”Bersediakah Anda memperbaikinya?” jauh terdengar lebih enak di telinga dan tak menimbulkan rasa kesal, ketimbang Anda mengatakan, “Kerjakan sekali lagi dan kali ini saya ingin Anda mengerjakannya dengan benar!” Anda akan mendapatkan banyak hal positif jika merangsang keinginan orang yang Anda kritik untuk berubah, daripada mengeluarkan perintah agar ia berubah.

  6. Tak Perlu Merembet

    Meminta perhatian atas suatu kesalahan hanya dapat dibenarkan satu kali. Maksudnya, kritiklah sekali saja. Dua kali tidak perlu, tiga kali sudah mengganggu. Ingatlah tujuan Anda mengkritik adalah untuk menyelesaikan pekerjaan, bukan untuk memenangkan pertarungan ego. Bila Anda tergoda untuk mengungkit-ungkit masalah lama atau kesalahan yang sudah lewat dan sudah selesai, ingatlah bahwa cara yang Anda lakukan tidak efektif.

  7. Cara Bersahabat

    Persoalan belum tuntas jika belum diselesaikan dengan baik dan dengan cara bersahabat. Jangan biarkan persoalan menggantung dan baru dibahas lagi di kemudian hari. Selesaikanlah. Akhirilah dengan pernyataan, “Ok, sepertinya kita bisa ya, mengatasi persoalan ini. Anda pasti bisa, dan saya pasti membantu”. Atau, “Saya tahu saya bisa mengandalkan Anda.” Ini adalah aturan paling penting dari tujuh poin tadi.

  8. Diam

    Diam bukan berarti tidak berbuat, tetapi mengkritik perbuatan seseorang yang sudah berbagai cara/teknik untuk dikritik dan perbuatan seseorang itu tidak juga berubah.

;;